kemarin
Facebook mungkin menjadi jejaring sosial dengan pengguna terbesar di dunia. Tetapi kalau bicara pengaruh, ternyata belum tentu angka itu memiliki dampak signifikan. Sebuah penelitian dari Starcom MediaVest Group menyatakan ternyata Twitter lebih berpengaruh daripada Facebook dalam hal memberi dampak terhadap brand. Demikian press release yang dimuat di www.pitchengine.com (1/9/2011).
Hasil penelitian Starcom MediaVest Group itu menyatakan, 89% pengguna Twitter lebih berpeluang untuk berhubungan lebih lanjut dengan brand yang ditemuinya di linimasa; 86% menyatakan mereka akan memilih brand terebut untuk produk/jasa yang diperlukannya. Angka ini merupakan rating tertinggi, dibandingkan Facebook, dan Youtube. Sayangnya, tidak dirilis detil angka dari kedua jejaring sosial tersebut.
Selain tentang pengaruh Twitter terhadap brand, survei berjudul The Social Media Behavioural Index™ (SMBI) itu juga menyatakan beberapa hal lain, misalnya 78% interaksi yang terjadi antara konsumen dengan brand melalui beragam jejaring sosial, akan mendorong aksi lanjutan dari konsumen, seperti berkunjung langsung ke website si brand, atau menelusuri informasinya lebih lanjut. Bentuk interaksi yang paling sering dilakukan adalah berkomentar, atau berbagi konten.
Temuan lainnya, video terbukti menjadi konten yang paling menarik konsumen di media sosial; 80% pengguna menyatakan meneruskan ketertarikannya karena video; 68% pengguna tertarik karena kompetisi; dan 59% tertarik karena permainan (games) di media sosial.
Penelitian ini tidak dilakukan terhadap seluruh brand, tetapi hanya pada brand tertentu, di antaranya adalah Heineken, Coca-Cola, Gillette, Samsung, Blackberry, dan Honda. Beragam upaya brand di media sosial dilacak, dipelajari, dan dianalisa sehingga dapat melihat dampaknya terhadap mereka. Hasil penelitian ini tampaknya sejalan dengan penelitian lain yang menyatakan halaman website mendapat paparan 7 kali lebih banyak jika menggunakan tombol berbagi dari Twitter.
Starcom MediaVest Group adalah lembaga yang mengkhususkan layanannya pada strategi komunikasi, manajemen dan pemilihan media, internet dan komunikasi dijital, yang juga melakukan riset-riset di dunia pemasaran dijital.
*Gambar diambil dari inventorspot.com
http://salingsilang.com/baca/twitter-lebih-berpengaruh-terhadap-brand
Facebook mungkin menjadi jejaring sosial dengan pengguna terbesar di dunia. Tetapi kalau bicara pengaruh, ternyata belum tentu angka itu memiliki dampak signifikan. Sebuah penelitian dari Starcom MediaVest Group menyatakan ternyata Twitter lebih berpengaruh daripada Facebook dalam hal memberi dampak terhadap brand. Demikian press release yang dimuat di www.pitchengine.com (1/9/2011).Hasil penelitian Starcom MediaVest Group itu menyatakan, 89% pengguna Twitter lebih berpeluang untuk berhubungan lebih lanjut dengan brand yang ditemuinya di linimasa; 86% menyatakan mereka akan memilih brand terebut untuk produk/jasa yang diperlukannya. Angka ini merupakan rating tertinggi, dibandingkan Facebook, dan Youtube. Sayangnya, tidak dirilis detil angka dari kedua jejaring sosial tersebut.
Selain tentang pengaruh Twitter terhadap brand, survei berjudul The Social Media Behavioural Index™ (SMBI) itu juga menyatakan beberapa hal lain, misalnya 78% interaksi yang terjadi antara konsumen dengan brand melalui beragam jejaring sosial, akan mendorong aksi lanjutan dari konsumen, seperti berkunjung langsung ke website si brand, atau menelusuri informasinya lebih lanjut. Bentuk interaksi yang paling sering dilakukan adalah berkomentar, atau berbagi konten.
Temuan lainnya, video terbukti menjadi konten yang paling menarik konsumen di media sosial; 80% pengguna menyatakan meneruskan ketertarikannya karena video; 68% pengguna tertarik karena kompetisi; dan 59% tertarik karena permainan (games) di media sosial.
Penelitian ini tidak dilakukan terhadap seluruh brand, tetapi hanya pada brand tertentu, di antaranya adalah Heineken, Coca-Cola, Gillette, Samsung, Blackberry, dan Honda. Beragam upaya brand di media sosial dilacak, dipelajari, dan dianalisa sehingga dapat melihat dampaknya terhadap mereka. Hasil penelitian ini tampaknya sejalan dengan penelitian lain yang menyatakan halaman website mendapat paparan 7 kali lebih banyak jika menggunakan tombol berbagi dari Twitter.
Starcom MediaVest Group adalah lembaga yang mengkhususkan layanannya pada strategi komunikasi, manajemen dan pemilihan media, internet dan komunikasi dijital, yang juga melakukan riset-riset di dunia pemasaran dijital.
*Gambar diambil dari inventorspot.com
http://salingsilang.com/baca/twitter-lebih-berpengaruh-terhadap-brand
No comments:
Post a Comment