Pengenalan merek secara sosial, keterlibatan publik, iklan sosial, dan ROI merupakan segelintir komponen yang perlu diperhatikan oleh sebuah brand
atau merek ketika masuk ke ranah media sosial. Jejaring sosial yang
menjadi tempat berinteraksi para klien atau konsumen menjadi sarana bagi
sebuah brand untuk mencapai audiensnya.
Dengan memanfaatkan kanal media sosial seperti Twitter atau Facebook, sebuah brand menjadi
relatif mudah melakukan promo atau menjangkau target pemasaran
produknya. Berpromosi lewat jejaring sosial memiliki sejumlah
keuntungan bagi pemilik merek, antara lain lebih hemat biaya dan
efektif. Selain itu, promo bisa dilakukan secara viral marketing dan langsung dilihat oleh calon konsumennya. Namun demikian, sebuah brand tetap penting memperhatikan 4 (empat) pilar berbisnis di media sosial.
Bagaimana media sosial seharusnya dimanfaatkan sebagai salah satu
komponen penting dalam strategi pemasaran setiap bisnis? Menurut data internetworldstats.com,
lebih dari 30 persen populasi dunia mengakses internet. Jumlahnya
diperkirakan lebih dari 2,2 miliar orang. Dari jumlah tersebut, 82
persen dari populasi internet berusia lebih dari 15 tahun dan terkoneksi
dengan situs-situs jejaring sosial.
Menurut data comScore.com,
setiap 5 (lima) menit ada satu pengguna internet yang login di jejaring
sosial. Facebook masih menjadi rajanya jejaring sosial dan dipilih
pengguna intenet untuk bersosialisasi via online. Setiap 7 (tujuh) menit setidaknya satu pengguna internet menghabiskan waktu online di Facebook. Di tahun 2012, pengguna jejaring sosial dunia meningkat 30% dari 244,2 juta menjadi 314,5 juta.
Sementara itu, berdasar data yang diunggah thesocialskinny.com,
penetrasi media sosial di kawasan Asia Tenggara tertinggi terjadi di
Philipina. Lebih dari 90% pengguna internet mengunjungi jejaring sosial
setiap bulannya. Kemudian disusul Australia (89%) dan Indonesia (88%).
Lebih dari 70% pengguna internet di Asia Tenggara dipengaruhi iklan online melalui media sosial. Sebanyak 7 dari 10 konsumen di Asia Tenggara menyukai atau mengkuti brand melalui media sosial. Lantas, 52 persen pengguna internet dunia ternyata mengikuti brand yang berpromo via media sosial. Data lainnya, 25 persen pengguna jejaring sosial melihat iklan brand di media sosial.
Jejaring sosial pun tidak terbatas via web. Tahun lalu di AS, sebanyak 65 persen pengguna smartphone mengunjungi jejaring sosial, yang mana 2 (dua) dari 5 (lima) pengguna mengakses jejaring sosial dengan ponselnya setiap hari.
Dengan data pengguna internet dan jejaring sosial yang begitu besar memberi peluang bagi sebuah brand untuk memasarkan produknya. Infografik dari Wix.com menjelaskan mengenai peluang pemanfaatan media sosial bagi sebuah brand.
http://salingsilang.com/baca/mengapa-bisnis-perlu-masuk-media-sosial?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
No comments:
Post a Comment