Search This Blog

Thursday, October 27, 2011

Polemik Pulau Komodo di New 7 Wonders

oleh: titutismail
 Tarik ulur Pulau Komodo sebagai salah satu finalis dari tujuh keajaiban dunia alam baru versi New7Wonders masih terus bergulir. New 7 Wonders Foundation (N7W) adalah sebuah perusahaan privat (yayasan) asal Swiss yang telah menyelenggarakan kontes 7 keajaiban dunia baru di Lisbon, Portugal tahun 2007 yang lalu.

Pulau Komodo adalah salah satu dari 28 finalis tujuh keajaiban dunia alam baru. Awal dari proses pemilihan ini sudah dimulai dari tahun 2007 lalu dimana terdapat 440 tempat  dari 220 negara yang dimasukkan sebagai calon nominator kontes N7W. Pulau Komodo sendiri adalah satu dari 3 tempat di Indonesia selain Danau Toba dan Anak Gunung Krakatau yang masuk sebagai calon nominator N7W.

Untuk tiap tempat nominator, negara peserta diwajibkan membayar biaya pendaftaran atau administrasi sebesar $199 per calon. Tahun 2009 Pulau Komodo berhasil lolos menjadi finalis N7W mewakili Indonesia  mengungguli Danau Toba dan Anak Gunung Krakatau. Awal Tahun 2010 Indonesia ditawari oleh pihak penyelenggara N7W, sebagai tuan rumah acara puncak pemilihan New 7 Wonders of Nature pada tanggal 11 November 2011.

Indonesia saat itu melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menyatakan tertarik menjadi host acara ini. Biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk menjadi tuan rumah adalah sebesar $45 Juta atau sekitar Rp. 400 Miliar dengan rincian $10 juta sebagai penebus lisensi dari penyelenggara (N7W) dan $35 juta untuk promosi dan biaya penyelenggaraan acara puncak.

Biaya yang sangat fantastis mengingat ini hanyalah ajang promosi pariwisata yang diselenggarakan pihak swasta. New 7 Wonders Foundation bukanlah lembaga resmi yang mempunyai legitimasi atas kebudayaan dunia seperti UNESCO. UNESCO sendiri menyatakan tidak mempunyai sangkut paut dengan N7W dan kegiatan yang mereka lakukan.

Menurut Menbudpar saat itu, Jero Wacik, dengan biaya sebesar itu kita dapat mempromosikan sendiri Pulau Komodo dan bahkan tempat-tempat wisata lain sebagai tujuan pariwisata Indonesia ke seluruh dunia tanpa harus mengikuti kontes yang diselenggarakan oleh pihak swasta.

Ketidaksediaan Indonesia menjadi tuan rumah acara puncak pemilihan New 7 Wonders of Nature rupanya ditanggapi keras oleh penyelenggara. Februari 2011 yang lalu, N7W selaku penyelenggara mengancam akan menggugurkan Pulau Komodo sebagai finalis kontes ini. Namun gertak sambal N7W terbukti hanya wacana saja, terbukti dengan kegiatan promo ini tetap berjalan bahkan berhasil mengajak mantan wakil presiden Jusuf Kalla sebagai duta promosinya.

Sebagai informasi, pemilihan pemenang 7 keajaiban dunia ini ditentukan oleh voting melalui internet dan jumlah SMS yang juga kabarnya dikenakan biaya Rp.1 per SMS. Tidak ada batasan jumlah SMS dukungan yang artinya tiap orang dapat mengirim lebih dari satu SMS dukungan. Sebagai perbandingan, Yordania berhasil mendudukkan Petra sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia karena mendapatkan sekitar 14 juta SMS dukungan dari dalam negeri saja, padahal populasi negara itu tak sampai 7 juta orang.

Dengan fakta-fakta diatas terlihat bahwa kontes ini hanyalah pencarian keuntungan pihak penyelenggara dengan menjual potensi pariwisata dan rasa nasionalisme rakyat Indonesia. Indonesia dengan lebih 200 juta penduduknya tentunya merupakan pasar potensial bagi penyelenggara dalam meraup keuntungan. Ajang ini tak bedanya dengan ajang pencarian bakat di televisi swasta nasional yang pemenangnya ditentukan oleh jumlah voting SMS.

Hal ini jugalah yang disinggung Priyadi Imam Nurcahyo (@priyadi), seorang blogger senior yang gencar menuliskan fakta-fakta dibalik kontes ini di blog dan akun Twitter pribadinya.  Hal yang menjadi ironi, ketika Candi Borobudur dan Candi Prambanan akan dicabut lisensinya sebagai warisan dunia oleh UNESCO karena perilaku pengunjung yang sembarangan dan kurangnya perhatian dari pemerintah.

Linimasa Twitter pun tetap ramai menggalang dukungan agar Pulau Komodo terpilih sebagai pemenang di kontes ini New 7 Wonders.

Namun tidak semuanya setuju dengan kegiatan ini setelah mengetahui fakta-fakta dibaliknya.

Jadi bagaimana dengan Anda?
http://salingsilang.com/baca/polemik-pulau-komodo-di-new-7-wonders

No comments:

Post a Comment