Search This Blog

Wednesday, October 19, 2011

Satu Bulan Gerakan #OccupyWallStreet

rahadian p. paramita 
Occupy Wall Street
Mungkin Anda sudah sering melihat berita tentang Occupy Wall Street di berbagai media. Di linimasa Twitter, beberapa tagar yang berisi berita seputar aksi ini muncul, di antaranya #occupywallstreet, #occupywallst, atau #OWS. Gerakan yang sudah memasuki hari ke-31 itu, kini mulai menular ke berbagai negara di dunia, juga mulai terdengar di linimasa Twitter Indonesia.

Gerakan Occupy Wall Street, atau menduduki Wall Street, adalah gerakan massa yang dipicu oleh krisis ekonomi di Amerika Serikat. Krisis yang kemudian mengakibatkan tingginya jumlah pengangguran, belakangan mengalamatkan tuduhan kepada para eksekutif perbankan dan lembaga ekonomi sebagai penyebab utamanya.

Kongkalikong antara pejabat pemerintah, lembaga legislatif, dan para pengusaha, dianggap telah merusak demokrasi di Amerika. Wall Street dipandang sebagai simbol pusat perekonomian Amerika - bahkan di dunia - karena di wilayah itu berdiri kantor-kantor bursa perdagangan saham dan bursa perdagangan global lainnya.

Tuntutan gerakan ini adalah dihentikannya politik uang pada lembaga perwakilan mereka dan mengembalikan demokrasi ke 'jalan yang benar'. Mereka juga menyerukan gerakan yang damai, anti-kekerasan, dan non-diskriminatif.
"...we demand that Barack Obama ordain a Presidential Commission tasked with ending the influence money has over our representatives in Washington. It's time for DEMOCRACY NOT CORPORATOCRACY, we're doomed without it."
- Adbusters.org
Seruan ini dimuat di halaman situs majalah Adbusters, pada tanggal 13 Juli 2011 yang lalu.  Menurut laman itu pula, gerakan Occupy Wall Street, atau selanjutnya ditulis #OccupyWallStreet, akan dimulai pada 17 September 2011. Dan terjadilah. Sejak tanggal itu puluhan ribu demonstran berbondong-bondong menuju pusat perekonomian di wilayah New York, Amerika Serikat.

Di negara-negara lain para demonstran juga sudah mulai bergerak berupaya menduduki wilayah di sekitar lembaga-lembaga pusat pengendali perekonomian mereka. Menurut laporan guardian.co.uk, inilah gambaran penyebaran gerakan #OccupyWallStreet di seluruh dunia.
OccupyWallStreet Maps
Terinspirasi oleh revolusi massa yang terjadi di Mesir awal tahun 2011 lalu, gerakan ini juga menyebar cepat melalui beragam jejaring sosial. Di Facebook saat ini ada halaman facebook.com/OccupyWallSt yang sudah didukung oleh 238.972 facebookers. Di Twitter, ada akun @OccupyWallSt dengan 81.395 pengikut, selain akun @adbusters sendiri yang sempat aktif menyebarkan berita tentang gerakan ini. Akun Twitter @OccupyWallSt sendiri, merupakan akun resmi dari situs yang dibuat bersama-sama sebagai pusat informasi gerakan, occupywallst.org.

Gerakan #OccupyWallStreet ini, kabarnya juga mendapat dukungan dari para Anonymous, komunitas daring tanpa identitas yang memperjuangkan kebebasan informasi di internet. Pada 23 Agustus yang lalu, Adbusters merilis artikel yang menyatakan Anonymous telah menyatakan mendukung gerakan ini. Komunitas Anonymous sendiri sudah merilis gerakan transparansi dan kebebasan informasi yang dijelaskannya di situs whatistheplan.org.

Untuk menampung informasi gerakan yang sudah mulai mendunia, muncul pula situs occupytogether.org. Dari sana bisa kita lihat, para pendukung asal Indonesia sempat mengadakan pertemuan di Jakarta pada 6 Oktober lalu, tetapi baru dihadiri empat orang.  Sementara sudah muncul akun @OccupyJkt (152 pengikut) dan @OccupyJakarta (17 pengikut) yang menyebarkan beragam informasi melalui tagar #OccupyJKT atau #OccupyJakarta. Di Facebook, baru ada 221 pendukung yang tampak di halaman
facebook.com/OccupyJakarta. Akun Twitter @OccupyJakarta bahkan sudah menyerukan pendudukan BEJ (Bursa Efek Jakarta) pada19 Oktober, besok. Menurut Wikipedia, BEJ sebenarnya sudah berganti nama menjadi BEI (Bursa Efek Indonesia).

Goenawan Mohammad, budayawan yang juga jurnalis senior, dua hari lalu (16/10/2011) sempat menyatakan pendapatnya soal gerakan ini di linimasa lewat akun Twitter @gm_gm:
tweet Goenawan Muhammad
http://salingsilang.com/baca/satu-bulan-gerakan-occupywallstreet

No comments:

Post a Comment